B. Mari Ikhlas Beramal
1. Apakah Ikhlas Itu?
Ikhlas maknanya bersih. Bersih dari kotoran. Ikhlas adalah perbuatan hati, karena ikhlas itu ada di dalam hati. Misalnya kalau dikatakan “ikhlas bersedekah” artinya memberikan dengan hati bersih. Contoh lain, “Pak Ahmad membantu dengan ikhlas”, artinya pak Ahmad membantu dengan hati bersih tanpa mengharapkan sesuatu balasan atau imbalan. Kata “ikhlas” sering juga dihubungkan dengan kalimat “karena Allah Swt.”. Misalnya, “Pak Ahmad membantu dengan ikhlas karena Allah Swt.”. Maka ketika Pak Ahmad membatu orang lain, di hatinya hanya ada semboyan “membantu adalah perintah Allah Swt.”. Tetapi, kalau Pak Ahmad membantu dengan berharap pujian orang, maka Pak Ahmad belum ikhlas.
Nah, bagaimana bila bekerja dan memperoleh gaji? Tidak selamanya berbuat atau bekerja yang mendapatkan imbalan atau bayaran dikatakan tidak ikhlas. Yang mendapatkan imbalan pun bisa disebut ikhlas. Contoh, ketika seseorang diminta membantu pekerjaan dengan imbalan 50 ribu rupiah, berarti orang tersebut sudah ikhlas membantu dengan imbalan yang disepakati. Di situ tidak ada yang merasa dirugikan atau pun yang mendapat pujian.
Suatu ketika Rasulullah saw. pernah bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَ رِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُم
“Sesungguhnya Allah Swt. tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (keikhlasan) hatimu”. (H.R. Muslim).
Ikhlas merupakan buah dan intisari dari iman. Seseorang dianggap beragama dengan benar jika amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas.
2. Ikhlas Beramal karena Allah Swt.
Beramal yaitu melakukan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas menurut ajaran Islam akan mendapat pahala.
Perhatikan dan bacalah firman Allah Swt. Q.S. al-Bayyinah/98: 5 berikut.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt. dengan ikhlas menaatiNya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (benar).
Di dalam ayat di atas dinyatakan: “Menyembah Allah Swt. dengan ikhlas”, berarti melakukan ibadah salat harus dengan ikhlas karena Allah Swt. semata. Apabila beribadah Salat dilakukan supaya mendapat pujian dari orang tua atau guru, maka Salatnya tidak termasuk beramal ibadah yang ikhlas. Jadi taat kepada Allah Swt. pun harus dengan ikhlas.
Ciri –Ciri orang yang ikhlas antara lain sebagai berikut.
1. Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Pujian bukan harapan
kita meskipun ada orang yang memuji.
2. Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah Swt. Tentu
ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan.
3. Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
4. Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.
Sikap Kebiasaanku
* Insyaa Allah Aku Bisa
* Aku akan selalu ikhlas mengerjakan tugas sekolah