Makna yang Terkandung dalam Surah at-Tin
Surah ini dinamakan At-Tiin diambil dari kata at-Tiin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah tin. Surah at-Tin ialah urutan surah yang ke-95 dalam Al-Qur’an, yang terdiri atas delapan ayat dan termasuk surah makiyah (surah yang diturunkan di kota Mekah). Dalam surah ini, Allah bersumpah dengan empat hal, yakni:
- Demi buah tin
- Demi buah zaitun
- Demi Bukit Sinai
- Demi kota Mekah yang aman
Para ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan surah at-Tin ialah tempat tinggal Nabi Nuh a.s. di Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon tin, sedangkan zaitun ialah tempat tinggalnya Nabi Isa a.s. di Baitul mukadas yang banyak ditumbuhi buah zaitun. Bukit sinai ialah tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah, letaknya persis berada di luar tembok Yerusalem, sedangkan kota Mekah yang aman ialah Mekah al-Mukaramah. Kota ini sejak zaman jahiliah sampai sekarang tetap terjaga dan terpelihara kesuciannya. Selain itu, Mekah adalah tempat pertama kali Nabi Muhammad saw. menerima wahyu.
Allah swt. bersumpah dengan keempat nama tersebut karena tempat itu ialah lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketawakalan. Meskipun dalam berdakwah mereka mendapatkan tantangan, hambatan dan rintangan, namun mereka tidak pantang menyerah. Oleh karena itu, mereka digelari dengan sebutan Ulul azmi, artinya mereka yang memiliki kemauan keras. Mereka ialah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad saw..
Manusia diciptakan oleh Allah swt. dalam bentuk yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lain, karena manusia mempunyai akal dan nafsu. Dengan akalnya, manusia dapat mengontrol emosi sehingga mereka akan hidup dalam ketenteraman dan kerukunan. Di samping itu. Allah mengangkat derajat kemulian kepada manusia dengan beberapa kelebihan, diantaranya diberikan kemampuan untuk memperoleh penghidupan, baik dari daratan maupun dari lautan.
Sebaliknya, dengan nafsunya manusia akan bertindak sewenang-wenang tidak mempunyai aturan dalam hidupnya persis layaknya hewan. Padahal, yang membedakan antara manusia dan hewan adalah akalnya. Dengan potensi manusia diberi tugas oleh Allah swt., yakni untuk beribadah, tetapi jika manusia tidak menerima potensi berarti dia telah menempatkan diri dalam potensi hewani.
Jika manusia sudah mengikuti hawa nafsunya dan tidak mau menerima tuntunan yang telah diajarkan oleh Allah swt. melalui Rasulullah saw., ia akan menjadi makhluk yang paling rendah, bahkan lebih rendah dari hewan.
Agar kita tidak terjerumus kepada perbuatan nafsu, sebaiknya bentengi diri kita dengan keimanan dan berbuat baiklah kepada orang tua, guru dan teman serta iringi perbuatan itu dengan keikhlasan karena Allah.
Setelah kita membaca dan memahami Al-Qur’an surah at-Tin, kita dapat mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, antara lain:
- Kita dapat mengetahui sumpah Allah kepada empat nama tersebut. Keempat nama tersebut ialah lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketawakalan. Meskipun mereka dapat rintangan, hambatan dan tantangan yang menghalanginya.
- Kita akan bersyukur kepada Allah karena Dia yang telah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Di balik kesempurnaanya, Allah telah memberikan dua potensi, yakni akal dan nafsu.
- Kita akan mengontrol diri dari perbuatan keji dan mungkar, serta akan tetap memelihara iman dalam hati dan merealisasikannya dalam bentuk amal saleh, dengan harapan supaya Allah tidak mengembalikan kita ke tempat yang hina (neraka).
- Kita tidak pantas mendustakan hari pembalasan, karena pada hari itu sudah pasti setiap manusia haru mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah swt..
Kandungan surah attin
ayat :
- 1. Buah tin dan buah zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan. buah tin yang enak dan lembut untuk dicerna, bisa menjadi obat dan banyak manfaatnya. salah satunya untuk mengencerkan dahak. buah zaitun memiliki kandungan minyak yang berlimpah.
- 2. Gunung Sinai terletak di semenanjung sinai, lintasan antara tanah Mesir ke Israil, Arab dan Mesopotamia. tingginya 2.285 m dan dikenal juga dengan Jabal Musa karena ditempat ini Nabi Musa menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasul. pada malam Mi'raj Rasulullah berhenti sebentar dan melaksanakan sholat sebagai penghormatan pada kesucian tempat tersebut.
- 3. Kota yang aman adalah kota Mekkah. Kota ini disebut dengan kota yang aman karena setiap orang yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya.
- 4. Allah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Tidak sama dengan makhluq yang lainnya. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani dan nafsu. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu. Tetapi ketika manusia lebih mengutamakan nafsunya maka derajatnya akan turun seperti hewan.
- 5. Allah mengingatkan manusia, sekalipun mereka sempurna tetapi dapat turun menjadi hina karena pengetahuan, sikap dan perilakunya telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Sebagai contoh ketika orang tidak memiliki tatakarama atau sopan santun maka derajatnya turun.
- 6. orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal sholeh. orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.
- 7. Pertanyaan Allah itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan. Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia tidak seharusnya mendustakan hari pembalasan karena Allah sudah menunjukkan bukti-buktinya.
- 8. Allah adalah yang maha mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah adalah pemberi keputusan dan tiada perbuatan walaupun sekecil atom yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah adalah sebaik-baik pembuat keputusan.
Sumber :
Buku Pendidikan Agama Islam kurikulum 2013, Kemendikbud.
https://pendidikanmu.com/2020/02/surah-at-tin.html