PERKEMBANGAN
MASA DEWASA DAN LANSIA
Makalah
Psikologi Perkembangan
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : PsikologiPerkembangan
Dosen Pengampu : Dr. M.Sugeng Sholehuddin, M.Ag
Disusun
Oleh Kelompok 11 :
Maksudi NIM 2021313001
Febri
Hadtudi NIM 2021313019
Dwi
Arman Sugianto NIM 2021313045
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(
STAIN ) PEKALONGAN
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji atas kebesaran Sang
Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari
lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan
untuk dapat menyelesaikan makalah Psikologi Perkembangan ini dengan judul “Perkembangan Masa Dewasa dan Lansia”
yang merupakan tugas kami dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan di semester
Lima ini.
Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini
menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti
sekarang ini. Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini tidak
lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari
pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang
ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH
SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi
referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Pekalongan, 19 Oktober 2015
Penyusun
1
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................1
DAFTAR ISI
............................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................................3-4
A.Latar Belakang
......................................................................................................
3
B.Rumusan Masalah
..................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan
...................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5-17
A.Tahapan Perkembangan Masa Dewasa
................................................................ 5-12
B.Perkembangan Masa Lansia
..................................................................................12-17
BAB III PENUTUP
..................................................................................................
18
A.Kesimpulan
............................................................................................................
18
B.Saran
......................................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA.……………………………………………….........................19
2
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia
adalah yang makhluk istimewa yang diciptakan Tuhan karena memiliki akal budi.
Melalui akal budi manusia dapat hidup sesuai dengan apa yang ada tempat di mana
dia hidup. Perkembangan yang dialami oleh manusia menjadikan dia lebih matang
dalam menjalani kehidupan ini. Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif
dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia
memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis.
Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah
kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia
disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh
dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain adalah
dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Bimbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan
tersebut pada hakekatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu
sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya.
Karena itu
bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative
bagi perkembangan manusia. Sebagai akhir
dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolesen.
Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan dalam
dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah
menyadari makna hidupnya. Sebagai akhir dari masa dewasa ini manusia akan
menginjak masa tua atau masa lansia, dimana masa tua itu adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana seseorang telah
“beranjak jauh’’dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak
dari waktu yang penuh dangan manfaat Ciri-ciri usia lanjut, usia lanjut dini
yang berkisar antara usia enam puluh
sampai tujuh puluh tahun, dan usia lanjut yang mulai pada usia tujuh puluh tahun sampai akhir kehidupan seseorang.
3
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perkembangan Masa
Dewasa ?
2. Bagaimana Perkembangan Masa
Lansia ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk memahami perkembangan pada
masa dewasa.
2. Untuk memahami perkembangan pada
masa Lansia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA DEWASA
1.
Pembagian Masa Dewasa
Pembagian masa
dewasa menurut Havighurst adalah:
a.
Awal masa dewasa
Awal masa
dewasa dimulai pada umur 18 tahun sampai 40 tahun.
b.
Usia pertengahan
Masa ini
dimulai pada umur 40 tahun sampai 60 tahun.
c.
Masa tua atau usia lanjut
Masa ini
dimulai pada umur 60 tahun sampai meninggal.
Erikson membagi
kehidupan masa dewasa menjadi :
a.
Masa awal dewasa
b.
Masa dewasa
c.
Masa tua
Perilaku individu.
Menurut Teori Erikson, Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur
20 an ke 30 an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab
yang lebih.berat Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan
berkembang.[1]
Sedangkan pembagian masa dewasa menurut Hurlock adalah :
a.
Masa dewasa dini
Dimulai pada
umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun.
b.
Masa dewasa madya
Dimulai pada
umur 40 tahun sampai pada unur 60 tahun.
c.
Masa dewasa lanjut
Dimulai pada
umur 60 tahun sampai kematian.
Perlu diingat bahwa pembagian ini
tidak mutlak dan ketat.Pembagian ini hanya menunjukkan umur rata-rata pria dan
wanita mulai menunjukkan perubahan-perubahan dalam penampilan, minat, sikap dan
perilaku.
2.
Tahapan Perkembangan Masa Dewasa
a.
Perkembangan fisik
Bagi kebanyakan
orang, awal masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan
fisik.Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan
yang terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat.Lebih dari itu, kemampuan
reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi.Meskipun pada awal masa
dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini
penurunan keadaan fisik juga terjadi.
Mulai masa
dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang.Tetapi, perkembangbiakan
koneksi neural (neural conection), khususnya bagi orang-orang yang tetap
aktif, mengganti sel-sel yang hilang.
Usia madya
ditandai dengan menurunnya kesegaran fisik secara umum da memburuknya
kesehatan.Deteorisasi bertahap dari kemampuan dari kemampuan indra mulai ada
usia madya.Perubahan yang paling merepotkan dan nampak terdapat pada mata dan
telinga.Kebanyakan orang yang berusia madya menderita presbiopi atau kesulitan
melihat sesuatu dari jarak jauh.Kemampuan mendengar ternyata juga melemah,
disamping menurunnya kemampuan mendengar terjadi pula penurunan daya cium dan
rasa.Hal ini terutama terjadi pada pria.
Bagi wanita,
perubahan biologis yang utama terjadi selama masa pertengahan dewasa adalah
perubahan dalam hal kemampuan reproduktif , yakni mulai mengalami monopause
atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan.
Pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik
semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan.Diantara
perubahan-perubahan fisik yang paling kentara pada masa tua ini terlihat pada
perubahan seperti rambut menjadi jarang dan beruban, kulit mengering dan
mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi wajah berubah, tulang
belakang menjadi bungkuk, kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang-tulang
menjadi rapuh, mudah patah dan lambat untuk diperbaiki kembali.Sistem kekebalan
tubuh melemah, sehingga orangtua rentan terhadap penyakit, seperti kanker dan
radang paru-paru.
b.
Perkembangan kognitif
Ada 3 gejala perubahan penting yang terjadi pada proses
perkembangan kognitif ini, yaitu :
1)
Perkembangan Pemikiran Post Formal
Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif Piaget, pemikiran remaja
berada pada tahap operasional formal-tahap kemampuan berfikir secara abstrak
dan hipotesis.Tipe pemikiran ini dimulai sekitar usia 11 tahun, tetapi tidak
berkembang secara penuh sampai berakhirnya masa remaja.Karena itu, Piaget
percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa memiliki cara berpikir yang
sama (Mc Connell & Philipchalk, 1992).Akan tetapi, para pengkritik Piaget
menunjukkan bahwa kesimpulan Piaget tersebut tidak dapat diterapkan pada
kebudayaan-kebudayaan lain, sebab ditemukan banyak anak remaja ternyata tidak
menggunakan pemikiran operasional formal(Neimark, 1982).
Gisela Labouvie-Vief, 1986 (dalam Mc Connell & Philipchalk,
1992) menyatakan bahwa pemikiran dewasa muda menunjukkan suatu perubahan
signifikan.Dengan demikian, kemampuan kognitif terus berkembang selama masa
dewasa.Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa
tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi.Bahkan kadang-kadang beberapa
kemampuan kognitif mengalami kemrosotan seiring dengan pertambahan usia.
2)
Perkembangan Memori
Salah satu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan
orang dewasa dan usia tua adalah penuruna dalam daya ingat.Akan tetapi, apakah
asumsi ini dapat dibenarkan?Sejumlah bukti menunjukkan bahwa perubahan memori
bukanlah suatu yang sudah pasti terjadi sebagai bagian dari proses penuaan,
melainkan lebih merupakan stereotip budaya.
Lebih dari itu, ketika orang tua memperlihatkan kemunduran memori,
kemunduran tersebut pun cenderung sebatas pada keterbatasan tipe-tipe memori
tertentu.Misalnya, kemunduran cenderung sebatas pada keterbatasan memori
episodik-memori yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman tertentu di
sekitar kehidupan kita.
Jadi, kemerosotan fungsi kognitif pada masa tua, pada umumnya
memang merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan, karena disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti penyakit kekacauan otak(Alzheimer) atau karena
kecemasan dan depresi.Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa ketrampilan
kognitif tidak bisa dipertahankan dan ditingkatkan.Oleh karena itu, orang tua
sebenarnya sangat membutuhkan suatu lingkungan perangsang dalam rangka mengasah
dan memelihara ketrampilan-ketrampilan kognitif mereka serta mengantisipasi
terjadinya kepikunan.
3)
Perkembangan Intelegensi
Suatu
mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa menjadi tua berarti mengalami
kemunduran intelektual.Akan tetapi, studi Thorndike mengenai kemampuan belajar
orang dewasa menyimpulkan bahwa kemampuan belajar mengalami kemunduran sekitar
15% pada usia 22 tahun dan 42 tahun.Studi Thorndike tersebut menunjukkan bahwa
kemunduran kemampuan intelektual pada orang dewasa tidak disebabkan oleh faktor
usia melainkan oleh faktor lain.
c.
Perkembangan psikososial
Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa dan
tua ini ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu:
1)
Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan
oranglain dan membagi pengalaman dengan mereka.Dalam suatu studi ditunjukkan
bahwa hubungan intim mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
psikologis dan fisik seseorang.
2)
Perkembangan Generativitas
Generativitas (generativity), adalah tahap perkembangan psikososial
ketujuh yang dialami individu selama pertengahan masa dewasa.Ciri utama tahap
generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan,
produk-produk, ide-ide, dsb) serta pembentukan dan penetapan garis-garis
pedoman untuk generasi mendatang.Apa yang yang disebut Erikson dengan
generativity pada masa setengah baya ini ialah suatu rasa kekhawatiran mengenai
bimbingan dan persiapan bagi generasi yang akan datang.Jadi pada tahap ini,
nilai pemeliharaan berkembang.
3)
Perkembangan Integritas
Integritas (integrity) merupakan tahap perkembangan psikososial
Erikson yang terakhir.Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan
yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang,
produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri
dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupan. Integritas
merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas
paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah
8
memelihara benda-benda, orang-orang,
produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri
dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam
kehidupannya. Lawan dari integritas
adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan
individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan
kefanaan hidup menjelang kematian.[4]
Tahap
integritas ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang yang
tengah berada pada usia ini sering disebut sebagai orang usia tua atau orang
usia lanjut.
B.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA
1.
Pengertian Tugas-tugas Perkembangan
Menurut
Havighurst tugas perkembangan adalah” tugas yang muncul pada saat atau sekitar
suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan
menimbulkan tugas-tugas berikutnya.Aakan tetapi,kalau gagal menimbulkan rasa
tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan
sikap,perilaku,atau ketrampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu,sesuai
dengan usia atau fase perkembangannya.
2.
Sumber Tugas-tugas Perkembangan
Munculnya
tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:
a.
Kematangan pisik maupun psikis.
b.
Tuntunan masyarakat secara kultural
c.
Tuntunan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri
d.
Tuntunan norma agama
3.
Tujuan Tugas-tugas Perkembangan
a.
Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka
b.
Sebagai motivasi kepada setiap individuuntuk melakukan apa yang
diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang
kehidupan mereka
c.
Sebagai petunjuk bagi setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi
dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka,kalau sampai pada tingkat
perkembangan berikutnya.
4.
Bahaya Tugas-tugas Perkembangan
a.
Harapan yang kurang tepat
b.
Melangkah tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat
kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
c.
Terjadi”krisis”yang dialami individu ketika melewati satu tingkatan
ke tingkatan yang lain.
5.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Penguasaan Tugas-tugas Perkembangan
a.
Faktor-faktor yang menghalangi penguasaan tugas-tugas tersebut
adalah:
1)
Tingkat perkembangan yang mundur
2)
Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan
3)
Tidak ada motivasi
4)
Kesehatan yang buruk.
5)
Cacat tubuh
6)
Tingkat kecerdasan yang rendah
b.
Faktor-faktor yang membantu penguasaan tugas-tugas perkembangan
adalah:
1)
Tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan.
2)
Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam
perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya.
3)
Motivasi
4)
Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh
5)
Kreativitas.
6.
Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa Muda (Dewasa Dini)
a.
Memilih pasangan hidup
b.
Belajar hidup dengan pasangan
c.
Memulai hidup berkeluarga
d.
Memelihara dan mendidik anak
e.
Mengelola rumah tangga
f.
Memulai kegiatan pekerjaan
g.
Bertanggung jaeabsebagai warga masyarakat dan warga negara
h.
Menentukan persahabatan dalam kelompok sosial.
Beberapa
rintangan yang paling umum yang menghambat penguasaan tugas-tugas
perkembangan masa dewasa dini antara lain:
a.
Dasar yang kurang memadai
b.
Hambatan pisik
c.
Latihan yang tidak runtut
d.
Perlindungan yang berlebihan
e.
Pengaruh kelompok teman sebaya yang berkepanjangan
f.
Aspirasi yang tidak realistik.
Faktor-faktor
yang membantu penguasaan tugas-tugas tersebut antara lain:
a.
Efisiensi pisik
b.
Kemampuan motorik
c.
Kemampuan mental
d.
Motivasi
e.
Model peran
Beberapa bahaya
terhadap penyesuaian diri dan sosial yang sangat umum dan sering muncul selama
tahun-tahun awal akil baligh diantaranya:
a.
Bahaya pisik
b.
Bahaya sossial.
7.
Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa (Dewasa Madya)
Meliputi:
a.
Tugas yang berkaitan dengan perubahan pisik.
b.
Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan minat.
c.
Tugas-tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejuruan
d.
Tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga
8.
Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa Lanjut (Usia Lanjut)
a.
Menyesuaikan diri dengan menurunya kekuatan pisik dan kesehatan
b.
Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan
keluarga.
c.
Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
d.
Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
e.
Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes.
Ada beberapa
bahaya penyesuaian pribadi dan sosial pada usia lanjut diantaranya:
a.
Bahaya pisik
1)
Penyakit dan hambatan pisik
2)
Kurang gizi
3)
Gangguan gigi
4)
Mengendurkan kemampuan seksual
5)
Kecelakaan.
b.
Bahaya psikologis
1)
Kepercayaan terhadap pendapat klise tentang usia lanjut.
2)
Perasaan rendah diri,perasaan tak berguna,dan perasaan tidak enak
sebagai akibat dari perubahan pisik.
3)
Perubahan dalam pola kehidupan
4)
Berkurangnya pendapatan
5)
Pelepasan kegiatan sosial.
6)
Perubahan
Dalam Peran Sosial di Masyarakat
B.
PERKEMBANGAN MASA LANSIA
1. Pengertian
masa tua (lanjut usia)
Usia lanjut
adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari
umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan
yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Proses menua
(lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
Berikut
beberapa pendapat mengenai pengertian masa tua :
Menurut
Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua
adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga
kelompok yakni :
a) Kelompok
lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia.
b) Kelompok
lansia (65 tahun ke atas).
c) Kelompok
lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun
2. Ciri - ciri masa tua
Beberapa
ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
Usia lanjut
merupakan periode kemunduran.
Orang lanjut
usia memiliki status kelompok minoritas.
Menua
membutuhkan perubahan peran.
Penyesuaian
yang buruk pada lansia. [8]
3. Karakteristik masa tua
Tterdapat
berbagai karakteristik lansia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya
adalah:
Keinginan
untuk meninggalkan warisan;
Fungsi
sebagai seseorang yang dituakan;
Kelekatan
dengan objek-objek yang dikenal;
Perasaan
tentang siklus kehidupan;
Kreativitas;
Rasa ingin
tahu dan kejutan (surprise);
Perasaan
tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan, dll.
PERUBAHAN
FISIK PADA MASA TUA
Perkembangan
fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa
dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada
masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Perkembangan
masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat
rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan,
dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian
proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan
hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.
Terdapat
sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut Elida
Prayitno yaitu:
- Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi
pergantian dan perbaikan sel-sel tubuh.
- Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
- Penurunan Dorongan Seks.
Pada umumnya
perubahan pada masa lansia meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua
sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan,
kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal,
genito urinaria, endokrin dan integumen.
a. Sistem
pernafasan pada lansia.
Kapasitas
pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 20 hingga 80 tahun sekalipun
tanpa penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan
diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa
lanjut dapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihan latihan memperkuat
diafragma.
b. Perubahan
Sistem persyarafan.
1. Cepatnya
menurunkan hubungan persyarafan.
2.
Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
3. Mengecilnya
syaraf panca indera.
4. Berkurangnya
penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap
dingin.
5. Otak
dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah
bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak
dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian
kecil dari kemampuannya untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir.
6.
Perkembangan Sensori.
Perubahan sensori fisik masa
dewasa akhir melibatkan indera penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan
indera peraba. Pada masa dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai
dirasakan dan terjadi mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap
lebih menjadi lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan
waktu lama untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari
ruangan yang terang menuju ke tempat yang agak gelap.
c.
Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.
Ciri – ciri perubahan pada
indra masa lansia salahsatunya sekresi saliva berkurang mengakibatkan
pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofi
sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama rasa manis dan
asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan demikian asupan
gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun. Perubahan
indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi
seiring dengan bertambahnya usia.
c.
Perubahan
cardiovaskuler pada usia lanjut.
14
Tidak lama berselang terjadi
penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dengan seiringnya pertambahan
usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat. Bagaimanapun,
kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung
tidak muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada
masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang
sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat
bukan menurun.
e. Sistem
genito urinaria.
1. Ginjal,
Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50
%, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang
akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun
proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang
ginjal terhadap glukosa meningkat.
2. Vesika
urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai
200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah
dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
3. Pembesaran
prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
4. Atropi
vulva.
5. Vagina,
Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap
perubahan warna.
6. Daya
sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas
untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.
f.
Sistem endokrin / metabolik pada lansia.
1. Produksi
hampir semua hormon menurun.
2. Fungsi
paratiroid dan sekesinya tak berubah.
3. Menurunnya
aktivitas tiriod turun dan menurunnya
daya pertukaran zat, dll.
g. Perubahan
sistem pencernaan pada usia lanjut.
1. Kehilangan
gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur
30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2. Indera
pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama
rasa manis, asin, asam & pahit.
3.
Esofagus melebar, dan lain-lain.
15
h. Perubahan
sistem reproduksi dan kegiatan sexual.
1. Perubahan
sistem reprduksi.
Selaput
lendir vagina menurun/kering.
Menciutnya
ovarium dan uterus.
Atropi
payudara.
Testis masih
dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
Dorongan sex
menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik. [9]
2.
Kegiatan sexual.
Pada masa usia lanjut
khususnya pada wanita salah satu ciri perubahannya yaitu mengalami fase
menopause. Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami
perubahan. Rahim mengalami antropi (keadaan kemunduran gizi jaringan),
panjangnya menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim)
menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat
berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks) menyusut tidak menonjol
kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina, dan
sebagainya.
i.
Perubahan otot
Penurunan
berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh.
Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia
70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme
dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot
mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh
menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak
tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol
total dan trigliserida.
PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA MASA TUA
Proses menua
(aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu
cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan
jiwa secara khusus pada lansia.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Ada beberapa
faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia. Faktor-faktor
tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati
hari tua mereka dengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang dihadapi para
lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut:
a.
Penurunan Kondisi Fisik
b.
Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
c.
Perubahan Aspek Psikososial
d.
Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
e.
Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat[10]
GANGGUAN
PSIKOLOGIS PADA MASA TUA
a. Gangguan persepsi
b. Proses berpikir
c. Gangguan Sensorik dan kognitif
d. Gangguan Kesadaran
e. Gangguan Orientasi
Gangguan orientasi terhadap waktu,
tempat dan orang berhubungan dengan gangguan kognisi. Gangguan orientasi sering
ditemukan pada gangguan kognitif, gangguan kecemasan, gangguan buatan, gangguan
konversi dan gangguan kepribadian, terutama selam periode stres fisik atau
lingkungan yang tidak mendukung. Pemeriksa dilakukan dengan dua cara: Apakah
penderita mengenali namanya sendiri dan apakah juga mengetahui tanggal, tahun,
bulan dan hari.
f. Gangguan
Daya ingat
g. Gangguan
Fungsi intelektual[11]
Didalam buku “Psikologi Agama” yang
ditulis oleh Bambang Syamsul Arifin, mengatakan bahwa manusia dari masa ke masa
selalu bergerak melakukan kegiatan untuk meraih harapan kesempurnaan dalam
hidup dan terhindar dari kekawatiran mereka, hal demikian tentu juga masih
dirasakan oleh golongan orang-orang lanjut usia.[12]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan kami dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Makhluk
hidup mempunyai fase dimana manusia yang paling besar adalah fase manusia
2. Dewasa awal merupakan masa dewasa atau
satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan
(20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena disebabkan
pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga.
Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin
masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara
pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam
perkembangan karir dan juga hubungan
dalam keluarga.
3. Masa usia tua/usia lanjut adalah periode
penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
4.
Dimulai dari umur enam puluh tahun sampai
meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun.Proses menua (lansia) adalah proses alami yang
disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain.
B. Saran
Tentunya dalam penyusunan makalah
ini terdapat kekurangan dan kesalahan olehnya itu :
1.
Diharapkan
kepada para pembaca agar memberikan perbaikan yang semestinya demi
kesempuranaan makalah ini.
2.
Diharapkan
agar pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi perkembangan
dewasa dan lansia yang
sekiranya ada tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
3.
Diharapkan
kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar dapat menambah
wawasan.
18
DAFTAR
PUSTAKA
Sholehuddin, M.
Sugeng. 2008. Psikologi Perkembangan dalam
Perspektif Pengantar. Pekalongan:STAIN
Pekalongan Press.
Hurlock, Elizabeth B., 1992. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan, Erlangga, Jakarta.
Samsunuwiyati Mari’at, 2005. Psikologi
Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Karya.
F.J. Monks dkk, 2004. Psikologi
Perkembangan, Yogyakarta :
Gadjah Mada Universty Press.
Muhibbin Syah.
1997. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Rosda Karya.
Darajath, Zakiah, 1970. Peran
Agama Dalam Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta.
19
Elizabeth B Hurlock, Psikologi Perkembangan,
(Jakarta, Gelora Aksara Pratama : 1980 ). hlm, 277
5
Samsunuwiyati
, Mari’at, Psikologi Perkembangan, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm . 242-253
9
F.J.
Monk dkk, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Gadjah Mada Universty
Press, 2004). hlm, 326-329 Cet 15
11
Syah Muhibbin . Psikologi Pendidikan.( Bandung:
Rosda Karya, 1997). hlm. 17
12
Elizabeth
B Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta, Gelora Aksara Pratama : 1980
) hlm, 380
13
F.J.
Monk dkk, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Gadjah Mada Universty
Press, 2004) hlm, 347. Cet 15
16
Syah Muhibbin . Psikologi Pendidikan.( Bandung:
Rosda Karya, 1997). hlm 17
F.J.
Monk dkk, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Gadjah Mada Universty
Press, 2004). hlm, 354. Cet 15
Zakiah
Darajath,, Peran Agama Dalam Kesehatan
Mental,( Gunung Agung, Jakarta, 1970). hlm, 8-12
17